Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan ramainya pemberitaan publik mengenai penutupan layanan GoLife. Anak perusahaan dari Gojek ini dinyatakan menutup total seluruh layanan nya dengan alasan perampingan bisnis dan demi bisa survive pandemi ini. Selain menutup layanan GoLife, mereka juga menutup layanan GoFood Festival, layanan stall kuliner yang dimiliki oleh Gojek. Meski layanan nya ditutup total, sudah mulai banyak konsumen yang memutuskan untuk pindah dan beralih ke lain hati. Seperti Halo Jasa, perusahaan layanan On-Demand dengan produk yang hampir serupa dengan GoLife ini belakangan ramai diperbincangkan baik dikalangan konsumen ex-Golife maupun mitra nya.
Sebenarnya, kenapa sih para konsumen beralih ke Halo Jasa? Kenapa mitra nya juga mulai beralih ke Halo Jasa? Nah, berikut ini sudah kami rangkumkan untuk kamu sebagai komparasi, mengapa Halo Jasa bisa menjadi ‘pengganti’ GoLife yang sudah runtuh dari singgasana nya ini.
Layanan yang lebih lengkap
Layaknya GoLife, Halo Jasa memiliki layanan yang hampir sama persis, dengan perbedaan tentu terletak di harga dan juga jenis layanan nya. Di Halo Jasa, mereka menyediakan 4 layanan utama, yakni Halo Auto (layanan perawatan dan maintenance kendaraan), Halo Clean (layanan kebersihan rumah / kantor / apartemen), Halo Fix (layanan maintenance AC), serta Halo Massage (layanan pijat reflexology massage). Terlihat bahwa jenis layanan pada Halo Jasa serupa dengan GoLife, layanan mereka yang dahulu sempat ada yakni GoFix pun juga hadir di Halo Jasa. Jadi, secara layanan, kebutuhan On-Demand konsumen nya tentu lebih terpenuhi karena semua kebutuhan nya tersedia dan bisa dipesan dengan jam yang bisa ditentukan sendiri.
- Metode Pembayaran yang lebih Beragam
Pada layanan GoLife, mereka hanya menawarkan satu solusi pembayaran utama non-tunai yakni dengan GoPay. Sementara pada Halo Jasa, mereka menyediakan lebih banyak opsi pembayaran, seperti Halo Point, uang tunai elektronik milik mereka sendiri, serta mereka juga bekerjasama dengan DANA, dompet digital yang sudah dikenal banyak orang. selain itu, mereka juga menawarkan solusi pembayaran tradisional dengan metode COD (Cash-on-Delivery). Semua metode pembayaran tersebut bisa menjadi pilihan bagi konsumen sehingga memudahkan proses transaksi mereka.
- Penerapan Protokol Kesehatan yang Lengkap
Berbeda dengan GoLife yang memutuskan untuk menutup layanan ketika pandemi melanda. Halo Jasa justru tetap membuka semua layanan nya dengan menerapkan SOP kerja baru serta protokol kesehatan yang lengkap. Semua vendor nya kini dilengkapi dengan face shield, masker, serta hand sanitizer, untuk memudahkan proses kerja mereka serta menjamin sanitasi kerja mereka.
- Jumlah Vendor yang disesuaikan dengan kebutuhan Konsumen
Di Halo Jasa, manajemen tak melulu membuka lowongan untuk pendaftaran calon mitra baru, bahkan ketika GoLife ditutup sekalipun, mereka tak serta-merta bersedia menampung semua mitra GoLife. Ini dikarenakan mereka menerapkan standar supply and demand yang ketat, sehingga tidak terjadi ketimpangan seperti terlalu banyak vendor atau terlalu banyak demand namun vendor yang tersedia sedikit. Hal ini pun bisa meminimalisir mitra Halo Jasa sehingga semua mitranya mendapatkan orderan yang merata
Kita bisa melihat bagaimana Halo Jasa sangat picky dalam berbagai hal. Tentu cara ini saya rasa adalah cara terbaik, mengingat mereka sangat mengutamakan kinerja mitra nya yang maksimal namun tetap berusaha memuaskan konsumen nya dengan berbagai layanan yang mereka sediakan. Jadi, sudah tak bingung lagi kan harus pindah ke mana setelah GoLife ditutup?