Bagian yang sangat penting dari bisnis e-commerce adalah bagaimana membuat semua pesanan konsumen bisa sampai ke tujuan dengan cepat. Ketika konsumen sudah membeli sebuah produk secara online, maka mereka menjadi tidak sabar untuk mendapatkan barang itu. Dengan beberapa pelayanan jasa logistik biasanya konsumen harus menunggu selama 2 sampai 1 minggu. Bahkan diperlukan waktu selama berbulan-bulan untuk produk yang dibeli dari luar negeri. Kondisi ini membuat pemilik bisnis harus mengeluarkan kebijakan atau cara khusus berkaitan dengan pengiriman produk. Berikut ini beberapa tren pengiriman produk yang sering digunakan dalam bisnis e-commerce.
Sponsor: jasa website toko online
1. Tidak menarik ongkos pengirimkan
Tidak menarik ongkos pengirimkan alias pengiriman gratis sering dilakukan oleh beberapa bisnis e-commerce. Mereka memberikan fasilitas ini untuk semua produk atau pembelian dengan nominal harga tertentu. Pada dasarnya cara ini berfungsi untuk menarik pelanggan dalam jumlah yang banyak sehingga bisa meningkatkan keuntungan. Namun tidak semua cara ini berjalan dengan baik karena terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama hingga produk sampai ke pembeli. Layanan ini sering digunakan oleh beberapa situs e-commerce seperti Lazada. Meskipun ini membutuhkan waktu yang lebih lama namun konsumen merasa diuntungkan karena biasanya hanya produk impor yang memiliki aturan ini.
2. Paket pengiriman untuk momen tertentu
Kemudian cara lain yang sering digunakan oleh layanan pengiriman produk dalam e-commerce adalah memberikan diskon pengiriman. Biasanya dilakukan bersamaan dengan diskon pada produk atau dengan acara tertentu seperti momen ketika Idul fitri, hari belanja online, tahun baru dan momen yang lain. Tehnik ini sangat baik karena banyak konsumen yang memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan produk impian mereka. Dan subsidi ongkos pengiriman ini sama sekali tidak akan menurunkan minat pembeli karena mereka bisa mendapatkan produk yang tetap bermutu.
3. Pengiriman dengan drone
Pengiriman dengan drone atau pesawat tanpa awak pernah dikeluarkan oleh Amazon. Bahkan Google juga pernah melakukan penelitian dengan metode ini. Pada dasarnya cara ini dilakukan untuk membuat konsumen bisa mendapatkan produk dalam waktu yang cepat. Bahkan Amazon pernah mengeluarkan pengumuman bahwa mereka bisa mengirimkan produk ke pembeli dalam waktu kurang dari satu jam. Gagasan ini memang sangat baik namun memiliki kelemahan karena e-commerce di Indonesia tidak mendapatkan dukungan dari regulasi penggunaan drone untuk bisnis. Ada banyak isu keamanan di dalamnya sehingga sulit untuk dilakukan.
4. Pengiriman dengan model COD (Cash on Delivery)
Model pengiriman COD atau cash on delivery juga sangat berkembang saat ini. Model pengiriman ini tidak hanya dilakukan untuk produk kecil tapi juga produk besar seperti mobil bekas. Intinya adalah bahwa barang akan diantarkan oleh layanan pengirimkan dari e-commerce itu atau oleh pemilik langsung. Pasar online menjadi berkembang pesat dengan prosedur ini karena lebih menarik pembeli. Pembeli hanya perlu menunggu dan produk mereka diantarkan tanpa harus melewati jasa pengirimkan reguler.
Bagian pengiriman memang tidak dapat ditinggalkan dalam bisnis e-commerce. Bisnis ini memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi sehingga pengiriman juga termasuk bagian dari cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen.