Dalam marketing & bisnis yang sudah pasti adalah perubahan selalu terjadi.
Kalau anda ingin 2022 jadi lebih maju dan berkembang dibandingkan dari kompetitor, pastikan anda tetap up to date dengan perubahan dan trend marketing yang terjadi, karena sangat penting sekali untuk kita pelaku usaha atau bisnis untuk mengikuti pergerakan dari perilaku pasar. yuk kita lihat apa saja yang pebisnis lakukan dalam marketing di 2022.. Dari 8 Biggest Business Trends In 2022 kita akan fokuskan ke 3 Trend yg paling relevan dengan UMKM, yaitu :
- Employee & Gig Economy
- Brand Authenticity
- Noble Purpose
Kenapa Relevan? Karena beberapa tahun ke depan ini yang akan membedakan, Fakta nyata…
30 juta dari 64 juta pelaku UMKM ditargetkan untuk Go-Digital sebagai bagian dari target pemerintah di tahun 2024, Bayangkan pertambahan jumlah persaingan di dunia online di tahun 2024. Sekarang sudah kurang lebih 16 juta.. Jadi dalam 2 tahun ke depan kompetitor anda DIPASTIKAN bertambah 2x lipat lebih besar!
Artinya banyak sekali kompetitor-kompetitor kita yang akan masuk ke dunia online.
Pertanyaannya apakah kita sudah siap? dan bagaimana mempersiapkan bisnis kita supaya lebih kompetitif dan berbeda dibandingkan dengan lebih banyak orang baru yang masuk ke dunia online? Saat ini baru 16 juta yang masuk ke dunia online dari 64 juta total UMKM yang terdaftar secara resmi dan itu artinya baru 26% dari 100% UMKM yang ada di Indonesia.
Ibarat balapan, garis finish masih jauh, dan anda yang sudah merintis bisnis di online punya first mover advantage dibanding 70% lebih UMKM yang hingga detik ini belum serius melakukan marketing di online.
Miliki Noble Purpose, Gak sekedar Produk bagus!
Dengan banyaknya penjual dan brand, pelanggan memperhatikan sebuah bisnis tak hanya dari produk/jasa saja…
Ibaratnya kalau mau mulai bisnis restoran, makanan enak sudah wajib.. kalau tidak lebih baik gak perlu buka usaha restoran.. karena kenyataannya makanan enak saja tidak cukup untuk bertahan di bisnis F&B apalagi sukses
Selain produk/jasa, tapi cara memperlakukan pelanggan, karyawan bahkan dunia sekitar bisnis tersebut untuk menunjukkan bahwa ada nilai lebih yang bisa diberikan dari sekedar produk/jasa yang bagus..
Tingkatkan value brand mereka sebagai bisnis yang punya tanggung jawab sosial punya nilai lebih dimata pelanggan.
Tak sekedar brand yg jauh di atas gunung layaknya dewa. Jadi Otentik! Bisnis ngak hanya buat campaign promo dan penawaran yang menarik saja, tapi juga menunjukkan cause, misi dan isu sosial yang di bela.
Cara jualan dengan beriklan satu arah seperti orangtua kita yang seneng melihat iklan di televisi lalu memutuskan membeli sudah ketinggalan jaman.
Bisnis bukan berkomunikasi satu arah seperti dewa diatas gunung yang menawarkan janji manis, tapi bisnis perlu otentik dengan menjadi se-level seperti pelanggannya dan menunjukkan sisi manusianya.
Walau mungkin tidak langsung terkonversi ke penjualan produk, tapi saat harus membandingkan 2 brand yang berbeda, pelanggan lebih memilih untuk mensupport bisnis yang peduli pada lingkungan sekitar dan isu penting.
Coba lihat sendiri, selain jadi fokus Program Akses pasar Kementrian Koperasi & UMKM, Ini juga jadi fokus bisnis trend versi Forbes, bahwa selain noble purpose, tapi autheticity sebuah brand sangat penting yg di capai lewat optimasi influencer!
Istilahnya humanize the brand sehingga pelanggan tak terasa sedang berinteraksi dengan sebuah bisnis tapi dengan manusia. Memang selalu ada gap dalam usaha humanize the brand yang hanya bisa ditutup menggunakan endorse sebagai wajah dari brand anda di online.
Gunakan influencer supaya brand anda terlihat humble dan relate bukan dewa di atas bukit yang tak terjamah!
UKM wajib Manfaatkan talenta bagus saat Gig Economy lagi Trending
Sejak pandemi, banyak talenta bagus yang tersedia di pasar yang bisa bantu pebisnis mendapatkan leverage yang lebih dari kemampuan yang mereka miliki.
Mulai dari karyawan yang dirumahkan, di PHK atau mereka yang mulai bekerja WFH dirumah, saat ini aktif mencari sumber income tambahan yang sebagian besar dari mereka mendapatkannya dari menjadi freelancer.
UMKM dengan budget minim harus bijak alokasikan dana..
Daripada memaksakan hire karyawan dengan gaji sangat kecil dan mendapatkan talenta yang kurang oke serta performa yang tidak maksimal, budget yang sama itu bisa anda gunakan untuk memanfaatkan trend gig economy dan hire freelancer bertalenta yang mereka memang memiliki kemampuan yang anda butuhkan
